About

Monday 14 May 2018

Akhlak yang Terpuji



BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Macam-Macam Akhlak yang Terpuji
     Yang dimaksud dengan akhlak yang terpuji adalah sikap atau prilaku dan perbuatan yang mendatangkan manfaat dan kebaikan kepada diri sendiri dan mahluk lainnya. Pada akhlak tercela, manusia memiliki sifat yang menghasilkan perbuatan yang buruk, karna disebabkan dipengaruhi nafsu ammarah dan lawwamah. Pada akhlak terpuji manusia dipengaruhi oleh al nafs al mutmainnah yaitu nafs yang menduduki tingkatan tertinggi, nafs ini tergambarkan dalam Al-Quran surat Al-Fajr ayat 27-30,” Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada tuhanmu dengan rasa puas lagi diridhaiNya.maka masuklah kedalam jamaah hamba-hamba Ku. Dan masuklah kedalam surgaKu.
      Ayat diatas menerangkan bahwa yang dipanggil agar menghadap kembali kepada Allah, dan berkumpul bersama hamba-hambaNya serta masuk kedalam surgaNya adalah al Nafs al Mutmainnah.  
      Untuk mencapai jiwa al Nafs al Mutmainnah itu, seseorang harus melakukan penyuciyan jiwa (tazkiyat al Nafs) . tazkiyat al Nfas adalah konsep dalam ilmu tasawuf yang berarti penyucian jiwa. Salah satu ayat dalam Al-Quran yang membahas penyucian jiwa adalah sebagai berikut:
“Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu, dan sesunggunya merugilah orang-orang yang mengotoriya” ( QS. Al Syams: 9-10 )                                                                                Ayat diatas menunjukkan bahwa tazkiyat al Nafs adalah menambah kebaikan dan keberkatan serta menghilangkan kotoran hati. Dengan bahasa ini lain bahwa tazkiyat al Nafs merupakan
upaya meyucikan hati dari kotora-kotoran dan penyakit hati .                                                                                                             Berkaitan dengan akhlak yang terpuji atau mulia al Ghazali menegaskan bahwa akhlak yan mulia terdiri dari empat sendi, yaitu:
a)      kekuatan ilmu yang wujudnya adalah hikmah (kebijaksanaan).
b)      kekuatan marah yang wujudnya adalah syaja’ah(berani).
c)      kekuatan nafsusyahwat yang wujudnya iffah (keperwiraan)
d)     kekuatan keseimbangan diantara tiga kekuatan diatas yang wujudnnya adalah adil, yaitu kekuatan jiwa yang dapat dapat menuntun amarah dan syhwat sesuai yang dikehendaki oleh hikmah.
   Akhlak yang terpuji sesuai dengan yang dipraktekan oleh Rasulullah Muhammad SAW di bagi menjadi tiga bagian, yaitu:
  1. Akhlak Kepada Allah
Akhlak kepada Allah adalah sifat, prilaku dan perbuatan yang baik dan terpuji dalam hubungan seseorang dengan Allah. Yang mencakup segala bentuk kepercayaan,keyakinan dan keimaan yang benar kepada Allah yang disebut dengan tauhid. Tauhid adalah keyakinan seorang muslim yang dimanefestasikan dalam hal-hal sebagai berikut:
1)      Tauhid Uluhiyah, yaitu suatu keyakinan bahwa Allah adalah satu-satunya zat yang patut disembah serta satu-satunya sumber nilai, ajaran, dan kehidupan
2)      Tauhid Rububiyah, yaitu suatu keyakinan dalam agama islam bahwa Allah adalah yang meciptakan, memelihara, merawat alam semesta.
3)      Tauhid Mulkiyah,dalah keyakinan akan kekusaan kerajaan Allah SWT.
4)      Tauhid Rahmaniyah, adalah keyakinan yang bertolak dari pandangan bahwa Allah SWT adalah tuhan semesta alam yang mengasihi makhluk-Nya.
            Sedangkan akhlak kepada Allah yang berbentuk ucapan dan perbuatan adalah segenap ibadah mahdah dan gairu mahdah yang ditujukan untuk mendapatkan keridhaan Allah SWT, yang terdiri dari solat , puasa , zakat, haji, zikir, membaca dan mempelajari Al-Qur’an,membela agama Allah ( jihat ), beriinfak kejalan Allah dan lain-lain.
  1. Akhlak kepada sesame manusia, adalah semua sifat, prilaku seseorang yang baik dalam hubungannya dengan manusia lainnya.diantara akhlak yang baik kepada sesame manusia adalah sebagai berikut:
1)      berbuat baik kepada orang tua
2)      menghormati guru
3)      menghormati tetangga dan tamu
4)      menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda
5)      setiap orang mempunyai kewajiban yang harus ditunaikan sebagai anggota keluarga dan lain-lain.
6)      menjenguk saudara muslim yang sakit dan melayat saudara muslim yang sedang mengalami musibah atau kematian
7)      berlaku adil kepada semua manusia
  1. Akhlak kepada hewan dan Lingkungan sekitar
Islam mengajarkan agar umat-Nya menjaga alam sekitar dan memperlakukan hewan dengan tidak kasar.Islam mengajarkan kepada umat-Nya agar ia bersikap tidak kasar kepada hewan,karena hewan juga memiliki perasaan(rasa sedih,rasa takut,rasa cemas dan lain-lain)sedangkan akhlak kepada lingkungan adalah sikap dan prilaku yang memberikan keserasian,keberlangsungan ekosistem di alam sekitar,sehingga tercipta lingkungan yang bersahabat.
2.2 Pentingnya akhlak terpuji dalam kehidupan 
      Akhlak yang terpuji adalah sikap dan prilaku yang memberikan manfaat kepada diri sendiri dan orang lain. Oleh karenaya, akhlak yang terpuji sangat penting dimiliki ooleh setiap orang dalam menapaki kehidupan di dunia ini, sebagai berikut:
1)      Dengan akhlak yang terpuji seseorang dapat diterima dalam pergaulan daengan manusia lain. Seorang dihormati dan dihargai seorang karena memiliki akhlak, prilaku yang terpuji. Sebaliknya seorang tidak akan dihargai atau dihormati orang lain jika ia memiliki akhlak yang tercela,apapun jabatan, kedudukan, status ataupun keturunananya.
2)      Sebagai ukuran bagi seseorang dalam memberikan kepercayaan, tugas dan amanat. Seorang akan diberikan kepercayaan dan amanat ketika ia dapat menunjukkan kinerja, dan etos kerja yang didasarkan pada nilai-nilai dari akhlak yang terpuji.
3)      Memberikan kesempatan kepada seorang untuk mendapatkan kesuksesan dan keberhasilan dalam menjalani kehidupannya.
2.3 Manfaat Akhlak Yang Terpuji
    Sedangkan manfaat seseorang memiliki akhlak yang mulia adalah sebagai berikut:
1)      Dicintai oleh Allah SWT
     Dengan membiasakan diri dengan amalan-amalan yang baik ( baik yang wajib dan sunnah dan selalu beristiqamah dalam ketaatan kepada Allah, maka ia akan menjadi hamba Allah yang dicintai dan diridhai oleh Allah.
2)       Dicintai dan disayangi manusia lain
Seseorang yang memiliki akhlak yang baik atau mulia maka ia selalu mejalin hubungan yang baik dengan sesamanya, baik teman sejawat, tetangga, kedua orangtuanya, gurunya, pemimpinnya dan lain-lain
3)      Membawa kepada kebaikan dan keselamatan di dunia
      Seorang yang memiliki akhlak yang baik atau terpuji akan mendapatkan banyak teman dan sahabat. Orang-orang di sekitarnya merasa simpati dan menghormatinya.
4)      Mendapatkan kebahagiaan dan keberuntungan di akhirat
      Seorang yang memiliki akhlak yang baik dengan menjalankan ketaatan dan ketakwaan kepada Allah maka ia akan mendapatkan balasan yang lebih baik dari amal-amalnya, yaitu berupa keselamatan, keberuntungan dan kebahagiaan di akhirat kelak.
2.4 Upaya memiliki Akhlak yang Terpuji
Akhlak yang terpuji merupakan suatu sikap, prilaku dan perbuatan yang akan memberikan manfaat kepada diri sendiri dan orang lain. Sebagai suatu sikap dan prilaku, maka seseorang tidak akan dapat memilikinya dengan serta merta, tapi melalui proses panjang dan berkelanjutan. Diantara upaya untuk memiliki akhlak yang mulia dapat dilakukan melalui pendidikan islam yang berorientasi kepada bagaimana memberikan peserta dididk pengetahuan, pemahaman dan pengamalan ajaran islam. Pembelajaran akhlak dapat dilaksanakan dengan memformat pembelajaran akhlak untuk menumbuhkembngkan fitrah tersebut.
      Hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan pembelajaran pendidikan akhlak dengan berdasarkan pada aspek perasaan, kesadaran dan prilaku akhlak peserta didik.
       Dalam konteks ini akhlak selain dapat didekati dari aspek kognitif ( pemahaman dan penalaran akhlak), dapat juga dikaji dari aspek afektif (parasaan dan kesadaran akhlak) dan psikomotorik (pengamalan akhlak).
        Pembelajaran akhlak didekati dari aspek kognitifsebagai unsur pemahaman dan penalaran akhlak, yaitu jenis kemampuan kognitif yang dimiliki seseorang untuk mempertimbangkan, menilai dan memutuskan suatu perbuatan berdasarkan prinsip-prinsip akhlak seperti baik atau buruk, etis atau tidak etis, benar atau salah.
        Pembelajaran akhlak untuk mengembangkan aspek afektif sebagai unsur perasaan akhlak,terwujud dalam suatu kemampuan untuk mengambil sudut pandang orang lain untuk menempatkan dirinya kedalam posisi orang lain, merupakan sumber kesadaran akan hak-hak orang lain dan kewajiban diri sendiri dalam hubungannya dengan alam sekitarnya.
       Pembelajaran akhlak untuk mengembangkan aspek prilaku sebagai tindakan akhlak, merupakan kemampuan untuk melakukan interaksi sosial dalam mengambil peran sosial serta menyelesaiakan pertentangan peran yang berkaitan dengan nilai-nilai akhlak seperti keadilan,persamaan, keseimbangan dan lain-lain.
       Dalam pembelajaran akhlak dikenal dengan beberapa strategi yang menurut Muhaimin terdiri dari empat strategi 1) pembelajaran akhlak dengan menggunakan strategi tradisional 2) pembelajaran akhlak dengan menggunakan strategi bebas, sebagai kebalikan dari strategi tradisional 3) pembelajaran akhlak dengan menggunakan strategi refleksi 4) pembelajaran akhlak dengan menggunakan strategi transinternal.
      Beberapa strategi diatas dapat dijabarkan dalam berbagai pendekatan, yaitu sebagai berikut: 1) pendekatan pengalaman 2) pendekatan pembiasaan 3) pendekatan emosional 4) pendekatan rasional 5) pendekatan fungsional 6) pendekatan keteladanan.









BAB III
PENUTUP


3.1 Kesimpulan
Akhlak berasal dari bahasa Arab bentuk jamak dari Khuluqun yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabiat. Akhlak merupakan kebiasaan, kehendak yang berarti bahwa kehendak seseorang bila dibiasakan secara terus-menerus, maka kebiasaan itu disebut akhlak . jika kebiasaan itu selalu mengarah kepada kebaikan disebut akhlak yang terpuji dan kebiasaan tidak baik disebut akhlak yang tercela.
Baik dalam bahasa Arab disebut Khair, yaitu sesuatu yang memberikan kesenangan-kesenangan, kepuasan, kenikmatan sesuai dengan yang diharapkan dengan cara-cara yang halal. Akhlak yang terpuji yaitu tingkah laku yang terpuji, merupakan tanda kesempurnaan iman kepada Allah.
 



                                                                     







DAFTAR PUSTAKA


Abdullah,M. Yatimin,Studi Ahklak Tasawuf dalam Perspektif  Al-Qur’an,Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2006.
Solichin, Moh.Muchlis, Ilmu Akhlak dan Tasawuf  Pamekasan Madura: Keben Perdana Malang, 2009.
Solichin, Moh.Muclis, Akhlak dan Tasawuf, Surabaya: Pena Salsabila, 2014.

0 comments:

Post a Comment

Metode Dakwah

Daftar Isi KATA PENGANTAR 1 BAB I 3 PENDAHULUAN 3 A. Latar Belakang Masalah 3 B. Pembatasan Masalah 3 C. Rumusan Masalah 4 D. Tujuan Penulis...