About

Monday 14 May 2018

Manusia Cinta Kasih Dan Keindahan



BAB I
PENDAULUAN
A.Latar Belakang
Hakikat cinta kasih yaitu cinta boleh jadi merupakan suatu istilah yang sulit untuk dibatasi secara jelas. Kendatipun demikian sulit juga untuk diungkapkan dan diingkari bahwa cinta adalah salah satu kebutuhan hidup manusia yang cukup fundamental. Cinta memang sangat erat dengna kehidupan manusia. Tidak pernah selintas pun orang berpikir bahwa cinta itu tidak penting. Mereka haus akan cinta.
Cinta itu adalah kebahagiaan tetapi manakala cinta itu tidak sesuai dengan apa yang dibayangkan. Apa yang diperkirakan apa yang didambakan dan bahkan jauh dari bayang bayang keindahan. Betolak belakang dari kenyataan dan indahnya cinta yang sudah terlanjur tercipta dalam baying-bayang dan angan-angan dua sejoli maka cinta bisa sangat menyakitkan dan menimbulkan penderitaan yang luar biasa. Salah satu atau kedua duanya yang terlibat didalamnya bahkan pancaran baik buruknya kebahagiaan dan kegagalan serta kesedihan yang berlanjut dengan penderitaan sering sanggup menyentuh dan dirasakan orang disekitarnya.
B. Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian manusia ?
2.      Apa pengertian cinta kasih?
3.      Apa yang disebut keindahan?
4.      Bagaimana ungkapan cinta kasih?

A.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud manusia
2.      Agar lebih mengetahui apa yang di sebut dengan cinta kasih
3.      Untuk menambah wawasan pengetahuan tentang keindahan
4.      Agar kita mengetahui bagaimana ungkapan cinta kasih yang sbenarnya



BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Manusia
Manusia adalah mahluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Allah SWT. Kesempurnaan yang dimiliki oleh manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas mereka sebagai khalifah dimuka bumi ini. Al-Quran menerangkan bahwa manusia berasal tanah dengan mempergunakan bermacam-macam istilah seperti : Turab, Thien, Shal-shal.[1]
Walaupun manusia berasal dari materi alam dan dari kehidupan yang terdapat di dalamnya, tetapi manusia berbeda dengan makhluk lainnya dengan perbedaan yang sangat besar karena adanya karunia Allah yang diberikan kepadanya yaitu akal dan pemahaman. Itulah sebab dari adanya penundukkan semua yang ada di alam ini untuk manusia sebagai rahmat dan karunia dari Allah SWT.[2]
B. Cinta Kasih
Ada beberapa pendapat mengenai pengertian cinta kasih. Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S Poerwadaminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada) ataupun (rasa) sangat kasih dan sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti cinta dan kasih hampir sama. Walaupun mengandung arti yang hampir sama tapi terdapat perbedaan. Cinta cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih lebih keluarnya. Dengan kata lain bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.[3]
Pengertian cinta oleh Dr. Sarwito mengemukaan bahwa cinta cinta memiliki tiga unsur yaitu keterikatan, keintiman dan kemesraan. Keterikatan adalah perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas hanya untuk dia. Keintiman yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku untuk menunjukkan bahwa anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi. Sedangkan kemesraan ialah adanya rasa ingin membelai atau dibelai rasa kangen jika jauh dan lama tidak bertemu adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang dan seterusnya. Unsur-unsur tersebut sama kuatnya jika salah satu unsur cinta itu tidak ada maka cinta itu tidak sempurna atau dapat disebut bukan cinta.[4]
Secara sederhana cinta kasih adalah perasaan kasih sayang, kemesraan, belas kasihan dan pengabdian yang diungkapkan dengan tingkah laku yang bertanggung jawab. Tanggung jawab artinya akibat yang baik positif berguna saling menguntungkan menciptakan keserasian, keseimbangan dan kebahagiaan berbagai bentuknya dapat diuraikan sebagai berikut:
1.Cinta diri
Secara alamiah manusia mencintai dirinya sendiri. Manusia membenci segala sesuatu yang mendatangkan penderitaan rasa sakit dan bahaya lainnya.
Cinta terhadap dirinya tidak harus dihilangkan tetapi harus berimbang dengan cinta kepada orang lain untuk berbuat baik. Karena jika cinta diri terlalu besar akan menimbulkan sifat egois.Inilah yang dimaksud dengan cinta ideal.
2. Cinta kepada sesama manusia
Cinta kepada sesama manusia merupakan watak manusia itu sendiri.Perlakuan yang baik kepada sesama manusia bukan dalam arti karena seseorang itu membela, menyetujui mendukung atau berguna bagi dirinya melainkan datang dari hati nuraninya yang ikhlas disertai tujuan yang mulia. Motivasi seseorang mencintai sesama manusia disebabkan karena manusia itu sendiri tidak dapat hidup sendirian (manusia sebagai makhluk sosial) dan merupakan suatu kewajiban.[5]
3. Cinta kepada Allah
Merupakan puncak cinta manusia yang paling jernih dan spiritual. Cinta yang ikhlas seorang manusia kepada Allah akan membuat cinta itu menjadi kekuatan pendorong yang mengarahkannya dalam kehidupannya dan menundukkan semua bentuk cinta yang lainnya.
4. Cinta kepada Rasul
Ini karena Rasul merupakan ideal yang sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral maupun berbagai sifat luhur lainya. Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S Poerwadaminta adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka pada seseorang[6]
C.Keindahan
Keindahan berasal dari kata indah artinya bagus, permai, cantik, olek, molek dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni meskipun tidak semua hasil seni indah. Pemandangan alam, rumah dan sebagainya. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial dan budaya. Karena itu dapat di katakan bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tidak dapat dipisahkan dan kehidupan manusia dimanapun kapanpun dan siapa saja dapat menikmati keindahan.[7]
Keindahan adalah identik dengan kebenaran-keindahan adalah kebenaran, dan kebenaran adalah keindahan keduannya mepunyai nilai yang sama yaitu abadi dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah.
Keindahan juga bersifat universal artinya tidak terikat oleh selera perorangan, waktu dan tempat, selera model ke daerah atau lokal.[8]
D. Ungkapan Cinta Kasih
Cinta kasih adalah ungkapan perasaan yang diwujudkan dengan tingkah laku seperti dengan kata-kata, tulisan, gerak atau media lainnya.
Ungkapan dengan kata-kata atau pernyataan, misalnya ungkapan. Aku cinta padamu. Ungkapan dengan tulisan misalnya surat cinta, surat Ibu kepada putrinya. Ungkapan dengan gerakan misalnya salaman, pelukan dan rangkulan. Ungkapan dengan media misalnya setangkai bunga, benda suvernir dan benda kado. Ungkapan-ungkapan ini selain dalam bentuk nyata juga dalam bentuk karya budaya misalnya seni suara, seni sastra, seni drama, film dan seni lukis.[9]
Orang yang mempunyai pesona cinta kasih hidupnya penuh gairah, semangat, banyak inisiatif dan penuh kreatif, bagi seniman perilaku cinta kasih dituangkan dalam bentuk karya budaya sehingga dapat dinikmati pula oleh masyarakat/khalayak. Dengan demikian masyarakat dapat memetik nilai-nilai kemanusia yang terungkap melalui karya budaya itu. Adapun contoh cinta kasih yaitu:
Cinta kasih antara orang tua dengan anaknya. Orang tua yang memperhatikan dan memenuhi kebutuhan anaknya, berarti mempunyai cinta kasih terhadap anak, mereka selalu mengharapkan agar anaknya menjadi orang baik dan berguna dikemudian hari.[10]













BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Cinta memang sesuatu yang indah dan mulia, hanya ukuran dan nilai cinta berbeda beda, khususnya antara dua pasang kekasih, terutama bila terjadi diantara dua remaja, kaum muda, maka seolah-seolah dunia ini hanya mereka berdualah yang ada dan yang memilikinya.
Indah, mulia tetapi juga sering berakhir tragis seperti dikisahkan dalam cerita legendaris dari dramawan dan sastrawan Inggris William Shakespeare melalui Romeo and Juliet cerita cinta kuno dari Tiongkok, Siti Nurbaya oleh Marah Roesli dari Indonesia. Masih banyak lagi tentunya cerita sejenisnya. Cinta yang menurut alur pikiran penulisnya, pencetus kisah romantis dan melankolis ini dibumbui dengan liku liku percintaan yang mempunyai ikatan kuat dan murni, sebuah cinta sejati.
Cinta itu mulia, cinta bisa sangat indah, cinta itu adalah kebahagiaan tetapi manakala cinta itu tidak sesuai dengan apa yang dibayangkan, apa yang diperkirakan, apa yang didambakan dan diharapkan bahkan jauh dari bayang bayang keindahan, betolak belakang dari kenyataan dan indahnya cinta yang sudah terlanjur tercipta dalam bayang-bangan dua sejoli, maka cinta bisa sangat menyakitkan dan menimbulkan penderitaan yang luar biasa. Salah satu atau kedua duanya yang terlibat didalamnya, bahkan pancaran baik buruknya, kebahagiaan dan kegagalan serta kesedihan yang berlanjut dengan penderitaan sering sanggup menyentuh dan dirasakan orang disekitarnya.
B.Saran
Ketauhidan harus selalu ditanamkan dalam diri kita sejak dini. Agar supaya kita tidak melenceng dari ajaran yang telah di ajarkan oleh Rasullah SAW.  Sehingga bila ketahuidan telah tertanam dalam diri kita timbul rasa takut dalam melakukan perbuatan salah dan dosa



DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Taufik, Pemuda dan perubahan sosial, LP3ES. Jakrta:1997
Budi dharma, Segi moral dan kreatifitas antar bidang. Deplik Dekput:1982
Harsya w. Bachtiar, Masyarakat dan kebudayaan. Djambatan. Jakarta:1982
Mawardi, Ilmu Alamiah Dasar/Ilmu Ssosial Dasar/Ilmu Budaya Dasar. Pustaka setia:2006
Nurhidayati,  Ilmu Alamiah Dasar/Ilmu Ssosial Dasar/Ilmu Budaya Dasar. Pustaka setia:2000


[1] Imam Al-gazali, Tafakur dibalik Penciptaan Makhluk. Hlm :49
[2] Ibid_51
[3] Mawardi, Ilmu alamiah dasar/ilmu sosial dasar/ ilmu budaya dasar. Hlm : 167
[4] Dr.Sarwito, Penawar Kegundahan hati. Hlm 123
[5] Mawardi, Ilmu alamiah dasar/ilmu sosial dasar/ ilmu budaya dasar. Hlm : 167
[6] W. J.S Poerwadaminta, kamus umum bahasa Indonesia. Hlm : 116
[7] Ibid_
[8]  Arifin, Mengenal tuhan. Hlm 177
[9] Mawardi, Ilmu alamiah dasar/ilmu sosial dasar/ ilmu budaya dasar. Hlm : 168
[10] Ibid_

0 comments:

Post a Comment

Metode Dakwah

Daftar Isi KATA PENGANTAR 1 BAB I 3 PENDAHULUAN 3 A. Latar Belakang Masalah 3 B. Pembatasan Masalah 3 C. Rumusan Masalah 4 D. Tujuan Penulis...