About

Monday 29 October 2018

Pembelajaran Langsung

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian pembelajaran langsung Model pembelajaran langsung di desain bagi siswa dalam mempelajari pengetahuan yang terstruktur dan dapat dipelajari melalui tahap demi tahap. Model ini berpusat pada guru (teacher centered) dan mealndaskan pada 3 ciri: (1) Tipe siswa yang dihasilkan, (2) alur atau sintaks dalam proses pembelajarannya, dan (3) lingkungan atau suasana belajarnya. Pembelajaran langsung mempunyai tujuan seperti berikut: direct intructions aims at accomplishing twon major learner outcomes: mastery of well structured academic content and acquistin of all kinds of skill. Artinya, pembelajaran langsung memiliki dua tujuan utama, yaitu agar siswa menguasai bahan pelajaran dan memiliki berbagai keterampilan. Dalam menciptakan lingkungan suasan belajar, model pembelajaran langsung memerlukan perilaku khusus dan beberapa keputusan guru. Tekanan dalam melaksanakan model pembelajaran langsung adalah agar siswa menguasai engetahuan yang berupa pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural. Pengetahuan deklaratif adalah pengetahuan tentang sesuatu. Pengetahuan deklaratif bersifat sebagai pengetahuan yang mendasari bagi pengembangan dan pengetahuan, pembelajaran langsung memerlukan perencanaan dan pelaksanaan yang sangat hati-hati dipihak guru. Agar efektif, pembelajaran langsung mensyaratkan tiap detail keterampilan atau isi didefinisikan secara seksama dan demontrasi serta jadwal pelatihan direncanakan dan dilakukan secara seksama. Dalam pembeljaran langsung, penguasaan konsep dan perubahan perilaku siswa dilakukan secara deduktif. Guna sebagai penyampai informasi sudah seharusnya melakukan variasi gaya pengajar, variasi media agar agar pembelajaran tidak terkesan menoton dan membosankan. Pengembangan model pembelajaran langsung dilandasi oleh latar belakang teoritik dan empirik tertentu. Diantaranya adalah ide-ide dari bidang sistem analisis, teori pemodelan sosial dan perilaku serta hasil penelitian tentang keaktifan guru dalam melaksanakan fungsinya. Gagne & Briggs mengemukakan pandangan tentang analisis sistem dalam bidang pendidikan sebagai berikut. Pengajaran yang dirancang secara sistematik akan berpengaruh besar terhadap pengembangan individu. Brberapa pakar pendidikan mengemukakan bahwa pendidkan akan menjadi paling baik jika dirancang hanya untuk memberikan kesempatan kepada siswa memperoleh lingkungan belajar yang menunjang dan berkembang sesuai kemampuan dan aktivitasnya sendiri, tanpa adanya paksaan apapun. B. Sintaks atau Pola Keseluruhan dan Alur Kegiatan Pembelajaran Pada model pengajaran lansung terdapat lima fase yang sangat penting. Guru mengawali pelajaran dengan penjelasan tentang tujuan dan latar belakang pembelajaran, serta mempersiapkan siswa untuk menerima penjelasan guru. Pengajaran lansung dapat berbentuk ceramah, demonstrasi, pelatihan atau praktek dan kerja kelompok. Pengajaran lansung digunakan untuk menyampaikan pelajaran yang di tranformasikan lansung oleh guru kepada siswa. Penyusunan waktu yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran harus seefisien mungkin, sehingga guru dapat merancang dengan tepat waktu yang digunakan. Sintaks Model Pengajaran Lansung tersebut disajikan dalam 5 tahap, seperti yang ditunjukkan Tabel 3.1 berikut. Fase Peran Guru Fase 1 Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa Guru menjelaskan TPK, informasi latar belakang pelajaran, pentingnya pelajaran, mempersiapkan siswa untuk belajar. Fase 2 Mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan Guru mendemonstrasikan keterampilan dengan benar atau menyajikan informasi tahap demi tahap. Fase 3 Membimbing pelatihan Guru merencanakan dan memberi bimbingan pelatihan awal. Fase 4 Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik Mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik, memberi umpan balik. Fase 5 Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan. Guru mempersiapkan kesempatan melakukan pelatihan lanjutan dengan perhatian khusus pada penerapan kepada situasi lebih kompleks dan kehidupan sehari-hari. Pada fase persiapan, guru memotivasi siswa agar siap menerima presesntasi materi pelajaran yang dilakukan melalui demonstrasi tentang keterampilan tertentu. Pembelajaran diakhiri dengan pemberian kesempatan kepada siswa untuk melakukan pelatihan dan pemberian umpan balik terhadap keberhasilan siswa. Pada fase pelatihan dan pemberian umpan balik tersebut, guru perlu selalu mencoba memberikan kesempatan pada siswa untuk menerapkan pengetahuan atau keterampilan yang dipelajari ke dalam situasi kehidupan nyata. Dari tabel diatas secara terperinci diuaraikan fase-fase dari model pembelajaran lansung sebagai berikut. 1. Menyampaikan dan Menetapkan Tujuan Pembelajaran a. Menyampaikan Tujuan Pengajar memberikan penjelasan tujuan pembelajaran serta mempersiapkan siswa untuk belajar. Tujuan langkah ini untuk menarik perhatian dan memusatkan perhatian siswa, serta memotivasi siswa agar berperan dalam pembelajaran. b. Kegiatan ini bertujuan untuk menarik perhatian siswa, memusatkan perhatian siswa pada pokok pembicaraan dan mengingatkan kembali pada hasil belajar yang telah dimilikinya yang relevan dengan pokok pembicaraan yang akan dipelajari. Menyiapkan siswa dapat dilakukan dengan cara menyampaikan pertanyaan untuk mengetahui pengetahuan awal siswa yang mungkin akan mendukung pemahaman konsep atau pengetahuan prosedural yang akan diberikan. 2. Mendemonstrasikan Pengetahuan atau Keterampilan Saat mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan oleh guru yang perlu diperhatikan adalah kejelasan dalam melakukan dan menjelaskannya. Kunci untuk berhasil ialah mempresentasikan informasi sejelas mungkin dan mengikuti langkah-langkah demonstrasi yang efektif. Kejelasan yang dicapai melalui perencanaan dan pengorganisasian materi dengan struktur yang baik. Agar kejelasan tahap demi tahap dicapai, sebaiknay guru membuat analisis tugas. Tujuan yang akan dicapai dipecah menjadi tujuan-tujuan langkah-langkah yang lebih kecil dan mengurutkannya mulai dari tugas akhir kemudian mundur selangkah demi selangkah. 3. Memberikan Latihan Terbimbing Dalam tahap ini perlu diperhatikan adalah cara guru mempersiapkan dan melaksanakan “pelatihan terbimbing” beberapa poin yang dapat dijadikan acuan, sebagai berikut. a. Berikan siswa kesempatan untuk melakukan latihan singkat dan bermakna. Jika keterampilannya kompleks, pada awal pelatihan perlu disederhanakan. b. Berikan pelatihan sampai benar-benar menguasai konsep/keterampilan yang dipelajari. Penguasaan demikian ditandai oleh kemampuan siswa melakukan keterampilan secara otomatis. 4. Mengecek Pemahaman dan Memberikan Umpan Balik Fase ini ditandai dengan pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh guru kepada siswa dan siswa memberikan jawaban yang menurut pendapat mereka benar. Tugas paling penting bagi guru dalam menggunakan model pembelajaran lansung adalah memberikan siswa umpan balik yang bermakna dan pengetahuan tentang hasil latihan yang diperoleh siswa. Tanpa umpan balik spesifik, siswa tak mungkin dapat memperbaiki kekuarangan atau kesalahannya dan tidak dapat mencapai tingkat penguasaan keterampilan yang mantap. 5. Memeberikan Perluasan Latihan Mandiri Bentuk latihan mandiri dapat berupa pekerjaan rumah atau latihan mandiri yang digunakan untuk memperpanjang waktu belajar. Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh guru dalam memberikan tugas mandiri diantaranya: a) pilih tugas mandiri yang dapat dikerjakan oleh siswa dirumah secara mandiri; b) tugas kelanjutan dari prosen pembelajaran, tetapi merupakan pelatihan atau persiapan untuk petemuan berikutnya. Dipihak lain seorang tokoh mengemukakan tujuh langkah dalam sintaks pemmbelajaran lansung, sebagai berikut: a. Guru memaparkan tujuan pembelajaran serta hal apa saja yang harus dipelajari oleh siswa. b. Guru memberikan apersepsi dalam bentuk review pengetahuan dan keterampilan prasyarat. Hal ini dilakukan untuk megungkap pengetahuan dan keterampilan yang telah dikuasai siswa. c. Guru menyampaikan materi pelajaran secara lansung dnegan menyajikan informasi, meberikan contoh-contoh maupun mendemonstrasikan konsep. d. Guru melakukan pembimbingan, baik dengan memberikan pertanyaan untuk menguji pemahaman siswa maupun mengoreksi kesalahan konsep yang dilakukan oleh siswa. e. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih secara individu atau kelompok berdasarkan pengetahuan baru yang telah diperolah termasuk melalui pembimbingan kembali. f. Guru memberikan latihan secara mandiri untuk meningkatkan pemahaman siswa akan materi yang telah dipejari. C. Ciri-Ciri Model Pembelajaran Lansung Sebagaimana halnya setiap mengajar, pelaksanaan yang baik model pengajaran lansung memerlukan tindakan-tindakan dan keputusan-keputusan yang jelas dari guru selama berlansungnya perencanaan, pada saat melaksanakan pembelajaran dan waktu menilai hasilnya. Beberapa diantara tindakan-tindakan tersebut dapat dijumpai pada model-model pengajaran yang lain, langkah-langkah atau tindakan tertentu merupakan ciri khusus pengajaran lansung. Ciri utama unik terlihat dalam melaksanakan suatu pengajaran lansung adalah sebagai berikut: 1. Tugas-tugas Perencanaan Pengajaran lansung dapat diterapkan di bidang studi apapun, namun model ini paling sesuai untuk mata pelajaran yang berorientasi pada penampilan atau kinerja seperti menulis, membaca, matematika, musik dan pendidikan jasmani. Disamping itu pengajaran lansung juga cocok untuk mengajarkan komponen-komponen keterampilan dari mata pelajaran sejaran dan sains. a. Merumuskan Tujuan Untuk merumuskan tujuan pembelajaran dapat digunakan model Mager. Mager mengemukakan bahwa tujuan pembelajaran khusus harus sangat spesifik. Tujuan yang ditulis dalam format Mager dikenal sebagai tujuan perilaku dan terdiri dari tiga bagian. 1) Perilaku siswa, apa yang akan dilakukan siswa/jenis-jenis perilaku siswa yang diharapkan guru untuk dilakukan sebagai bukti bahwa tujuan itu telah dicapai. 2) Situasi pengetesan, dibawah kondisi tertentu perilaku itu akan teramati atau diharapkan terjadi. 3) Kriteria kinerja, ditetapkan standar atau tingkat kinerja sebagai standar atau tingkat kinerja yang dapat diamati. Singkatnya, menurut Mager tujuan yang baik perlu berorientasi pada siswa dan spesifik, mengandung uraian yang jelas tentang situasi penilaian (kondisi evaluasi) dan mengandung tingkat ketercapaian kinerja yang diharapkan (kriteria keberhasilan). b. Memilih Isi Kebanyakan guru pemula meskipun telah beberapa tahun mengajar, tidak dapat diharapkan akan menguasai sepenuhnya materi pelajaran yang diajarkan. Bagi mereka yang masih dalam proses menguasai sepenuhnya materi ajar, disarankan agar dalam memilih materi ajar mengacu pada GBPP kurikulum yang berlaku, dan buku ajar tertentu. c. Melakukan Analisis Tugas Analisis tugas ialah alat yang digunakan oleh guru untuk mengidentifikasi dengan presisi yang tinggi hakikat yang setepatnya dari suatu keterampilan atau butir pengetahuan yang terstruktur dengan baik yang akan diajarkan oleh guru. Ide yang melatar belakangi analisis tugas ialah bahwa informasi dan keterampilan yang kompleks tidak dapat dipelajari semuanya dalam kurun waktu tertentu. Untuk mengembangkan pemahaman yang mudah dan pada akhirnya penguasaan, keterampilan dan pengertian kompleks itu lebih dahulu harus dibagi menjadi komponen bagian, sehingga dapat diajarkan berurutan dengan logis dan tahap demi tahap. d. Merencanakan Waktu dan Ruang Pada suatu pengajaran lansung, merencanakan dan mengelola waktu merupakan kegiatan yang sangat penting. Ada dua hal yang perlu diperhatikan oleh guru: (1) memastikan bahwa waktu yang disediakan sepadan dengan bakat dan kemampuan siswa, dan (2) memotivasi siswa agar mereka tetap melakukan tugas-tugasnya dengan perhatian yang optimal. Mengenal dengan baik siswa-siswa yang akan diajar, sangat bermanfaat untuk menentukan alokasi waktu pembelajaran. Merencanakan dan mengelola ruang untuk pengajaran lansung juga sama pentingnya. 2. Langkah-langkah Pembelajaran Model Pengajaran Lansung Langkah-langkah pengajaran model pembelajaran lansung pada dasarnya mengikuti pola-pola pembelajaran secara umum. Langkah-langkah pengajaran lansung meliputi tahapan sebagai berikut: a. Meyampaikan Tujuan dan Menyiapkan Siswa Tujuan langkah awal ini untuk menarik dan memusatkan perhatian siswa, serta memotivasi mereka untuk berperan serta dalam pelajaran itu. b. Menyampaikan Tujuan Siswa perlu mengetahui dengan jelas, mengapa mereka berpatisipasi dalam suatu pelajaran tertentu dan mereka perlu mengetahui apa yang harus dapat mereka lakukan setelah selesai berperan serta dalam pelajaran itu. Penyampaian tujuan kepada siswa dapat dilakukan guru melalui rangkuman rencana pembelajaran dengan cara menuliskannya di papan bulletin yang berisi tahap tahap dan isinya, serta alokasi waktu yang disediakan untuk setiap tahap. c. Menyiapkan Siswa Kegiatan ini bertujuan untuk menarik perhatian siswa, memutuskan perhatian siswa pada pokok pembicaraan dan mengingatkan kembali pada hasil belajar yang telah dimilikinya yang relevan dengan pokok pembicaraan yang dipelajari. d. Presentasi dan Demonstrasi Fase kedua pengajaran lansung adalah melakukan presentasi atau demonstrasi pengetahuan dan keterampilan. Kunci untuk berhasil adalah mempresentasikan informasi sejelas mungkin dan mengikuti langkah-langkah demonstrasi yang efektif. e. Mencapai Kejelasan Hasil-hasil penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa kemampuan guru untuk memberikan informasi yang jelas dan spesifik pada siswa, mempunyai dampak yang positif terhadap proses belajar siswa. Sementara itu para peneliti dan pengamat terhadap guru pemula dan belum berpengalaman menemukan banyak penjelasan yang kabur dan membingungkan. Hal ini pada umumnya terjadi pada saat guru tidak menguasai sepenuhnya isi pokok bahasan yang dikerjakannya dan tidak menguasai teknik komunikasi yang jelas. f. Melakukan Demonstrasi Pengajaran lansung berpegang teguh pada asumsi bahwa sebagian besar yang dipelajari (hasil belajar) berasal daei mengamati orang lain. Belajar dengan meniru tingkah laku orang lain dapat menghemat waktu, emnghindari siswa dari belajar melalui “trial and error”. g. Mencapai Pemahaman dan Penguasaan Untuk menjamin agar siswa akan mengamati tingkah laku yang benar dan bukan sebaliknya, guru perlu benar-benar memerhatikan apa yang terjadi pada setiap tahap demonstrasi ini berarti bahwa jika guru menghendaki agar siswa-siswanya dapat melakukan sesuatu yang benar guru perlu berupaya agar segala sesuatu yang didemonstrasikan juga benar. h. Berlatih Agar dapat mendemonstrasikan sesuatu dengan benar diperlukan latihan yang intensif dan memerhatikan aspek-aspek penting dari keterampilan atau konsep yang didemonstrasikan. i. Memberikan Latihan Terbimbing Salah satu tahappenting dalam pengajaran lansung ialah cara guru mempersiapkan dan melaksanakan “pelatihan terbimbing.” Keterlibatan siswa secara aktif dalam pelatihan dapat meningkatkan retensi membuat belajar berlansung dengan lancar dan memungkinkan siswa menerapkan konsep/keterampilan pada situasi yang baru. j. Mengecek Pemahaman dan Memberikan Umpan Balik Tahap ini kadang-kadang disebut juga dengan tahap resitasi yaitu guru memberikan beberapa pertanyaan lisan atau tertulis kepada siswa dan guru memberikan respons terhadap jawaban siswa. k. Memberikan Kesempatan Latihan Mandiri Pada tahap ini, guru memberikan tugas kepada siswa untuk menerpakan keterampilannya yang baru saja diperoleh secara mandiri. Kegiatan ini dilakukan oleh siswa secara pribadi yang dilakukan dirumah atau diluar jam pelajaran. 3. Strategi Pembelajaran Modeling Satu ciri dalam pembelajaran lansung adalah diterapkannya strategi modeling. Strategi modeling adalah strategi yang dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa seseorang dapat belajar melalui pengamatan prilaku orang lain. Strategi belajar modeling berangkat dari teori belajar sosial yang juga disebut belajar melalui observasi atau menurut Arends disebut juga dengan teori pemodelan tingkah laku. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Pembelajaran langsung mempunyai tujuan seperti berikut: direct intructions aims at accomplishing twon major learner outcomes: mastery of well structured academic content and acquistin of all kinds of skill. Artinya, pembelajaran langsung memiliki dua tujuan utama, yaitu agar siswa menguasai bahan pelajaran dan memiliki berbagai keterampilan. Menurut Arends (dalam Trianto, 2009) adalah suatu model pembelajaran dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik, dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap selangkah demi selangkah. Model pembelajaran langsung memiliki lima fase yang sangat penting, yaitu : a. Fase 1 : Fase Penyampaian Tujuan b. Fase 2 : Fase Presentasi/Demonstrasi c. Fase 3 : Fase Pelatihan d. Fase 4 : Fase Pemahaman dan Umpan Balik e. Fase 5 : Fase Penerapan B. Saran Penulis menyadari bahwa dalam penulisan masih banyak kekurangan diantaranya adalah kurangnya referensi yang relevan dan pembahasan yang kurang detail. Dan kiranya makalah kami ini sangat jauh dari kesempurnaan, kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan demi meningkatkan kesempurnaan makalah yang kami tulis ini.

0 comments:

Post a Comment

Metode Dakwah

Daftar Isi KATA PENGANTAR 1 BAB I 3 PENDAHULUAN 3 A. Latar Belakang Masalah 3 B. Pembatasan Masalah 3 C. Rumusan Masalah 4 D. Tujuan Penulis...